Secara umum, untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
memiliki tiga sumber yakni makanan, energi dan air (Food, Energy and Water). Sumber tersebut, memiliki satu kesatuan
dan tidak dapat dipisahkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat kita
lakukan cukup satu kali saja. Artinya untuk mencari air, kita juga dpaat
mendapatkan energi atau makanan. Salah satu cara untuk mendapatkan kebutuhan
tersebut ialah dengan menanam. Menanam merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan
manusia akan pangan. Semakin banyak menanam, maka semakin banyak kebutuhan
pangan terpenuhi. Namun, bagaimana mencari cara untuk sekali menanam dengan
mendapatkan salah satu kebutuhan lainnya. Sumber energi yang dimaksud memiliki
sifat terbarukan (renewable). Ada
banyak artikel atau jurnal yang memuat cara mendapatkan energi bersifat
terbarukan yang diambil dari tanaman misalnya minyak zaitun.
Minyak zaitun dapat menyalakan api dan dapat juga
digunakan sebagai penyedap makanan. Selain itu, kedelai dan jagung pun dapat
dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Biji dari tanaman tersebut dapat
pula digunakan sebagai makanan-makanan yang lumayan lezat. Biji juga dapat digunakan
untuk memperoleh energi. Di Indonesia, terdapat pohon yang juga memiliki peran
untuk menjadi makanan dan menjadi energi yaitu pohon suku. Apabila kita
membutuhkan makanan, cukup dibuatnya makanan, namun jika kebutuhan kita energi,
maka cukup dijadikan sebagai energi. Perlu diketahui bahwa pohon suku
mengandung pati yang sangat tinggi yakni sekitar 89% sehingga dapat diolah
menjadi bioethanol. Selain itu, masih banyak tanaman yang dapat dielaborasi
sebagai makanan dan bahan bakar/energi karena Indonesia memiliki banyak sumber
daya alam. Sama halnya dengan air, semua tanaman pasti memiliki air sehingga
pemunuhan kebutuhan secara tidak langsung akan terpenuhi.
Asumsi penulis, semua kebutuhan pada dasarnya memiliki
kuota masing-masing. Artinya, setiap manusia memiliki kuota maisng-masing.
Karena itu, ukuran untuk kebutuhan sebenarnya dalam kehidupan pasti terpenuhi.
Logikanya adalah dengan menggunakan proses transpirasi. Apabila kita menanam
secara proporsional, air akan turun dari langit dan memberikan kehidupan bagi
tanaman, lalu akar dapat menyerap makanan kita, dan pada akhirnya menghasilkan
tanaman yang dapat dimakan. Dapat disimpulkan bahwa untuk hidup kita harus
seimbang dan kita harus memenuhi kebutuhan sesuai dengan porsinya. Bukan kah
agama khususnya islam, menganjurkan kita untuk tidak berlebihan termasuk
makanan.
Pada awal tulisan, penulis menjelaskan bahwa manusia
memiliki akal pikiran dan perasaan. Membawa bekal tersebut, manusia harus
berfikir untuk kebutuhan hidup yang cukup. Berdasarkan data dari Survei American Chemistry Council (ACC)
tahun 2015 mengungkapkan tiap rumah tangga di Amerika Serikat membuang makanan
senilai 640 dollar atau sekitar Rp 8,5 juta per tahun. Sementara itu, tiap
tahun rumah tangga di Inggris membuang sekitar 6 juta ton sayuran, buah, dan
sereal yang masih layak konsumsi. Bila dihitung per orang, tiap warga Inggris
membuang 80-110 kg limbah makanan. Sedangkan untuk rumah tangga di Jerman,
Belanda, dan Denmark jumlahnya antara 40-60 kg per orang per tahun. Apabila hal
demikian dapat diatasi, maka kebutuhan akan terpenuhi dan tidak akan menjadi
masalah lagi.
REFERENSI
Detik Food. 2015. PBB Canangkan Pengurangan 50% Limbah Makanan hingga
Tahun 2030. Penulis Andi Annisa Dwi Rahmawati.
Reorientasi Kebutuhan Pangan Indonesia
4/
5
Oleh
Unknown